Thursday, August 18, 2016

Riset Kata Kunci dan Analisa Kompetisi SEO

Apa itu riset kata kunci dan apa pula yang dimaksud dengan analisa kompetisi? User melakukan pencarian dimesin pencari menggunakan kata kunci atau keyword, dan mesin akan memberikan hasil yang relevan dengan kata kunci tersebut.
Dengan bantuan tool dari Google, kita bisa melakukan riset untuk mendapatkan kata kunci yang populer atau yang kompetisinya rendah.

Pentingnya Riset Kata Kunci

Diawal-awal karir saya sebagai blogger, karena belum mengerti tentang riset kata kunci saya membuat artikel dengan topik yang tidak ada pencarinya. Saya heran, padahal artikel itu ada diperingkat 1 hasil pencarian Google tapi kenapa tidak mendapatkan traffic?
Baru setelah saya mengerti tentang riset keyword saya sadar bahwa kata kunci yang saya incar tidak ada yang mencari.
Jadi, riset kata kunci itu penting supaya kita tidak capek-capek membuat artikel lalu akhirnya tidak ada yang membaca.
Lalu apa yang dimaksud dengan analisa kompetisi?
Untuk blog atau website baru yang pondasi SEOnya belum kuat, ada kalanya kita perlu mengincar kata kunci yang kompetisinya rendah agar kita tetap bisa muncul dihalaman pertama.

Reset Keyword dengan Google Keyword Planner

Tool favorit saya dalam melakukan riset kata kunci adalah GKP atau Google Keyword Planner. Alasannya, karena gratis dan fiturnya lengkap. Selain itu, karena milik Google sendiri tentunya lebih akurat.
Dengan memanfaatkan pengetahuan kita mengenai On-page SEO dari bab sebelumnya, maka kita bisa mengoptimasi halaman website kita dengan menggunakan kata kunci yang lebih banyak dicari orang di mesin pencari.

Mencari Kata Kunci dengan Persaingan Rendah

Dalam melakukan riset kata kunci, biasanya kita sebagai pemilik website baru mengincar yang persaingannya rendah. Ini karena website baru biasanya belum memiliki ”pondasi” yang kuat sehingga akan kalah jika bersaing dengan website besar.

Long Tail Keyword

Satu lagi yang perlu anda kenal mengenai riset keyword yaitu long tail keyword atau kata kunci berekor panjang.
Selain kata itu yang anda cari, GKP juga menampilkan jumlah pencarian dari kata kunci sejenis. Tetapi tentu saja keputusannya balik lagi ketangan anda dan relevan tidaknya konten anda dengan long tail yang ada.
Terakhir, jika website anda berupa toko online (e-commerce) atau dimonetisasi dengan produk affiliasi, long tail keyword biasanya memberikan conversion rate lebih besar daripada keyword biasa. Ini karena orang yang menggunakan long tail biasanya niat membelinya lebih tinggi.

Sebagai contoh, orang yang mencari “baju biru” dengan “beli baju biru”. Yang pertama biasanya hanya ingin mencari informasi, sementara yang kedua terlihat niatnya ingin membeli.

No comments:

Post a Comment