Thursday, August 18, 2016

Pameran Seni Rupa

A.      Tujuan, Manfaat dan Fungsi Pameran
Pameran adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan idea tau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seninya. Dengan pameran, diharapkan terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dan apresiator. Hal ini sebagaimana pengertian pameran menurut Galeri Nasional, yaitu penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.
                Penyelenggaraan pameran untuk kepentingan pembelajaran seni budaya dapat dilakukan disekolah ataupun diluar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran disekolah menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler ataupun kegiatan ekstrakurikuler atau menyajikan karya para perupa dan seniman professional untuk diapresiasi warga sekolah. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir semester, akhir tahun ajaran, atau dalam rangka memperingati hari-hari besar.
                Tujuan penyelenggaran pameran disekolah diantaranya untuk tujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan komersial, serta tujuan yang berkaitan pendidikan. Tujuan komersial, kegiatan pameran diselenggarakan dengan tujuan karya yang dipamerkan terjual dan mendatangkan keuntungan bagi pemilik karya atau penyelenggara pameran. Jika pameran bertujuan sosial kemanusiaan, dana hasil penjualan karya akan digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa disekolah, tujuan utama pameran disekolah adalah mendapatkan apresiasi dan tanggapan dari pengunjung agar dapat meningkatkan kualitas berkarya serta peningkatan wawasan kesenirupaan siswa.
Manfaat mengadakan pameran disekolah diantaranya meningkatkan kemampuan mengapresiasi karya orang lain sekaligus menambah wawasan dan kemampuan mengevaluasi karya secara lebih objektif. Adapun manfaat berkaitan dengan organisasi penyelenggaraan, kegiatan pameran disekolah bermanfaat melatih kerja sama dalam kerja tim/kelompok. Jika karya yang dipamerkan diapresiasi dengan baik, kegiatan pameran juga bermanfaat membangkitkan motivasi siswa dalam berkarya seni.
Fungsi utama kegiatan pameran adalah sebagai alat komunikasi antara pencipta seni (seniman) dan pengamat seni (apresiator). Perupa atau seniman mengomunikasikan gagasan atau perasaannya dalam bentuk visual melalui karya seni rupa. Adapun fungsi yang lainnya sebagai berikut.

1.       Fungsi Apresiasi
Apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya. Apresiasi juga dapat diartikan sebagai tindakan menilai, menghargai, memahami, dan menikmati karya seni rupa untuk selanjutnya menimbulkan rangsang positif untuk berkreasi secara aktif.
2.       Fungsi Edukasi
Pameran seni rupa dapat mendidik manusia akan kesadaran nilai keindahan dan nilai seni budaya, melatih kepekaan terhadap rasa, cipta, karsa dan akhirnya menimbulkan dorongan untuk berkreasi secara aktif. 
3.       Fungsi Rekreasi
Pameran seni rupa bisa dijadikan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan spiritual manusia dalam aspek hiburan.
4.       Fungsi Prestasi
Pameran seni rupa bisa dijadikan sebagai ajang untuk memperlihatkan prestasi yang telah dicapai oleh seseorang dan sejauh mana proses kreatif seseorang (seniman) dalam bidang seni.

B.      Merencanakan Pameran
                Perencaan dilakukan secara sistematis dan logis agar waktu pelaksanaannya dapat berjalan lancar sebagaimana tujuan yang hendak dicapai. Tahapan dalam perencaan penyelenggaraan pameran seni rupa sebagai berikut.

1.       Menentukan Tujuan Pameran
Tahapan pertama dalam merencanakan pameran adalah menetapkan tujuan pameran. Cobalah diskusikan dengan guru dan teman anda tujuan penyelenggaraan yang paling tepat untuk kegiatan pameran seniman atau lembaga kesenian profesional disekolah.
2.       Menentukan Tema Pameran
Setelah menentukan tujuan, selanjutnya adalah menentukan tema pameran agar dapat memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. Penentuan tema berkaitan dengan penentuan jenis karya yang akan dipamerkan.
3.       Menyusun Kepanitian Pameran
Langkah berikutnya adalah menyusun kepanitiaan pameran. Penyusunan strukutur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi sekolah.
4.       Menentukan Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pameran
Penentuan waktu pameran disekolah biasanya dilakukan saat tidak ada kegiatan pembelajaran dikelas, seperti pada akhir semester, tahun ajaran menjelang hingga saat pembagian rapor, atau hari libur. Tujuannya agar penyelenggaraan pameran tidak mengganggu kegiatan belajar dan dapat diikuti serta disaksikan oleh segenap warga sekolah. Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan ukuran, jumlah, serta karakteristik karya yang akan dipamerkan, apakah akan dilakukan dikelas, aula, gedung serbaguna, halaman sekolah atau tempat lain diluar.
5.       Menyusun Jadwal atau Agenda Kegiatan Pameran
Penyusunan agenda kegiatan bertujuan memberikan kejelasan waktu pelaksanaan dan tahapan kegiatan kepada semua pihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan dapat disusun dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bulan, minggu dan tanggal)
6.       Menyusun Proposal Kegiatan Pameran
Kepanitiaan yang disusun  kemudian menyusun proposal kegiatan. Tujuannya sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran, serta digunakan untuk mencari dana dari berbagai pihak (sponsorship) untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pameran. Secara umum sistematika isi proposal biasanya mencakup latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan/dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dan lain-lain.

C.      Persiapan Pameran
Tahapan setelah perencanaan adalah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan sebelum pelaksanaan pameran. Kegiatan utama dalam persiapan pameran ini menyiapkan dan memilih karya serta menyiapkan perlengkapan pameran.

1.       Menyiapkan dan Memilih karya
Sebuah pameran mutlak harus ada karya yang akan dipamerkan. Dalam pameran sekolah, karya dapat diperoleh dari karya yang pernah dibuat siswa atau meminjam karya seniman atau perupa profesional untuk dipamerkan disekolah.
2.       Menyiapkan Perlengkapan Pameran
Pameran memerlukan perlengkapan atau saran prasarana agar karya yang dipamerkan dapat diapresiasi dengan baik sehingga tujuan pameran dapat tercapai. Adapun perlengkapan yang digunakan adalah ruang pamer, panel (penyekat karya untuk menyimpan karya dua dimensi), setumpu (untuk menyimpan karya tiga dimensi), lampu sorot, sound system, poster, brosur, katalog, folder, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, tanaman hias dan lain-lain.
3.       Laporan Kegiatan Pameran

Setelah pameran sekolah selesai, panitia harus menulis laporan pertanggungjawaban kegiatan pameran yang ditujukan kepada kepala sekolah sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap segala kegiatan disekolah, serta pihak sponsor jika diminta. Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik, tetapi juga kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraannya. Laporan kegiatan berfungsi sebagai alat evaluasi sehingga kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran kedepannya. Klik disini

No comments:

Post a Comment